selamat datang di gumelar.blogspot.com

Rabu, 20 Mei 2009

Kisah diibalik Sebuah Nama.....






Beberapa hari yang lalu saya "ngendong " ke rumah seseorang tokoh di Desa Gumelar. Dari beberapa pembicaraan "ngalor ngidul" sempat menyerempet pada sebuah tema menarik yaitu tentang arti dari beberapa nama tempat di wilayah kecamatan Gumelar. Kebanyakan anak sekarangan (termasuk saya) tidak tahu mengenai latar belakang atau sejarah dari tempat dimana tangisan pertama kita terdengar. Mungkin hal yang berkaitan dengan sejarah kampung halaman dianggap tidak menarik.

Namun tidak ada salahnya pada alinea-lainea berikut coba saya sampaikan cuplikan cerita tentang beberapa nama tempat di Kecamatan Gumelar.Terlepas bahwa cerita ini benar atau tidak semoga apa yang saya sampaikan bisa menjadi salah satu informasi untuk pengetahuan kita. Dan Jika nantinya kita merasa perlu dan penting, tidak ada salahnya mencoba menggali informasi valid tentang asal muasal nama daerah kita masing-masing.



Palumbungan.

Palumbungan adalah sebuah Nama Grumbul atau dusun di Desa Gumelar, kisah yang menginspirasi nama tersebut seperti dongeng penghantar tidur.

Pada jaman dahulu di tempat yang sekarang di sebut Palumbungan tumbuh sebuah pohon yang sangat besar. Karena dimakan usia pada batang pohon tersebut banyak terdapat lubang dan rongga , dengan kondisi seperti itu menarik ribuan burung Betet untuk bersarang.

Makanan ribuan betet tersebut adalah biji padi, sehingga setiap panen kawanan burung betet mengambil makanan di sawah-sawah penduduk. Bahkan menurut ceritanya banyak pemilik sawah yang tidak bisa menikmati hasil panenya karena di "curi" burung betet.

Setelah mengambil makanan (padi), betet-betet tersebut kembali kesarang untuk menikmati santapanya dan sebagian di simpan di lubang-lubang pohon. karena jumlahnya ribuan maka padi yang di simpan di lubang-lubang pohon pun jumlahnya menajadi sangat banyak, dan karena pohon berongga maka padi tersebut jatuh ke rongga pohon di dasar pohon. Singkat cerita di rongga pohon yang paling dasar seperti lumbung padi karena menumpuk kwintalan padi hasil curian Betet.

Para penduduk yang padi di sawahnya habis di curi betet akan mendatangi pohon tersebut untuk mengambil hasil panenya, lambat laun pohon tersebut berfungsi seperti lumbung. Dan Alkisah dari cerita tersebut Kata Palumbungan berasal Dari Kata Lumbung ( Tempat menyimpan padi) yang merupakan pohon tua tempat besarangnya ribuan burung betet.




Gumelar

Gumelar adalah merupakan desa yang berdiri setelah Desa Cilangkap, dan jika kita dari arah Desa Cilangkap melihat ke utara maka akan terhampar dataran rata yang cukup luas, Sesepuh Desa Cilangkap jaman dulu memberi wangsit, jika suatu saat nanti di dataran luas tersebut akan digelar sebuah perkampungan yang ramai dan luas. Dari kata- kata di gelar tersebut menjadi kata Gumelar ( Tergelar dalam bahasa indonesia).


Dukuh renteng

Dukuh renteng adalah sebuah grumbul di Desa Gumelar. Grumbul tersebut berada di tepian sungai Tajum. Karena berada di tepian sungai maka warga grumbul tersebut membuat rumah berderet-deret mengikuti pinggir sungai, Dan kata deret dalam bahasa jawa adalah renteng ( renteng-renteng) karena hal tersebut sesepuh desa menamainya Dukuh Renteng.


Mijahan

Mijahan adalah sebuah Grumbul di Desa Gumelar, di grumbul tersebut mengalir sebuah sungai yaitu sugai tajum. Kondisi sungai di grumbul tersebut dianggap oleh warga pada saat itu sebagai tempat yang ideal untuk mijah ( metoda menangkap ikan) . Dengan banyaknya warga yang membuat mijah di daerah tersebut maka banyak orang menyebutnya sebagi Mijahan ( tempat untuk membuat Mijah)


Igir Gowok

Dahulu di sebuah perbukitan di Desa Gumelar tingggal kesepuhan sakti yang terkenal di seantero Gumelar. Dan kesepuhan tersebut bernama "Kaki Gowok" sehingga banyak orang yang menyebut Igir ( bukit ) tempat tingal kaki Gowok menjadi Igir Gowok.


Paningkaban


Menurut cerita, dahulu kala di daerah itu terdapat orang meninggal yang tidak dikenal. Karena tidak dikenal maka setiap orang yang menjumpai manyat tersebut penasaran dan selalu membuka penutup ( Nyingkab) mayat. Karena kejadian tersebut orang menyebutnya daerah Penyingkaban yang sekarang kemudian menjadi Paningkaban.


Tlaga


Nama ini di ambil dari "tlaga" kecil di atas curug Deng-Deng, dulu waktu tanah longsor membentuk lagi tapi di bedah karena untuk pengairan sawah sekarang sisa-sisa`nya masih. Dan koknon di daerah sekitar tlaga tersebut merupakan cika-bakal desa tlaga sekarang.


Jika ada yang mempunyai kisah-kisah lain tentang asal muasal daerah lain di Kec. gumelar silahkan kirim ke : gumelarku@yahoo.co.id atau tulis di box komentar di bawah...

1 Comment:

Anonim said...

tolong mas, cari informasi tentang siapa itu kaki gowok, tanya kepada sesepuh yang masih hidup dan kenal beliau, dan tolong tanyakan karakter wajahnya, demi untuk tujuan saya membuat sketsa wajahnya.erwin