selamat datang di gumelar.blogspot.com

Kamis, 07 Mei 2009

Potret Bisnis Angkutan umum Di Kecamatan Gumelar Kini…






Bagi rekan-rekan yang pernah sekolah di SMP atau SMA di Gumelar, khususnya yang berada jauh dari lokasi sekolahan tentunya masih ingat, betapa mereka dulu sering dicuekin oleh kru angkutan umum. Anak sekolah pada saat itu dianggap sebagai warga (penumpang) nomor dua sehingga untuk menikmati kendaraan umum pun dinomor duakan. Penyebabnya adalah karena tarif untuk anak sekolah memang lebih rendah dari tarif umum. Sehingga kru angkutan beranggapan akan rugi jika kebanyakan penumpangya adalah anak sekolah.


Namun lain dulu lain sekarang, jika dulu anak sekolah dinomorduakan sekarang kebalikanya, anak sekolah seolah-olah sudah jadi raja. Betapa tidak , jika dulu dicuekin sekarang angkutan rela menungggu berjam-jam di depan sekolah hanya khusus untuk mengangkut siswa. Bahkan ada yang rela ngetem dari hari sebelumnya, sehingga mobil nginep di depan sekolah. Dan yang lebih mengherankan sekarang, banyak pemilik kendaraan umum yang hanya mengkhususkan kendaraanya untuk mengangkut anak sekolah. Sehingga dalam satu hari hanya mengangkut siswa berangkat dan pulang sekolah setelah itu kendaraan dimasukan garasi.


Fenoma ini terjadi beberapa tahun terahir ini, penyebabnya adalah karena jumlah angkutan yang membengkak tidak sebanding dengan jumlah penumpang. Disamping itu juga sekarang banyak warga masyarakat yang sudah meiliki kendaraan bermotor sehingga mengurangi jumlah penumpang yang memanfaatkan angkutan umum.

Keadaan ini hapir menimpa semua jenis angkuta umum di Kecamatan Gumelar, entah itu mikro bus ( ajibarang-Gumelar ) , angkutan bak terbuka (open up), koperades , ataupun ojek. Bagi penumpang microbus jurusan ajibarang – gumelar sekarang ini juga tidak perlu menunggu terlalu lama atau terlalu berdesak-desakan di kendaraan. Karena sekarang dengan banyaknya kendaraan maka untuk peberangkatan kendaraan dijadwal secara ketat sehingga setiap beberapa menit kendaraan harus berangkat terlepas penumpang sudah banyak atau tidak ( sudah berjalan baik khusunya pemberangkatan dari Ajibarang ke Gumelar ).

Kondisi ini disatu sisi menguntungkan masyarakat pengguna angkuatan, namun disisi lain tentunya tidak menguntungkan bagi pengusaha angkutan. Sehingga penilaian mengenai keadaan ini diserahkan kepada pribadi masing-masing, tinggal di posisi mana kita berada.Jika ini merupakan sebuah persoalan adakah jalan keluarnya ???

0 Comments: