selamat datang di gumelar.blogspot.com

Senin, 18 Mei 2009

TUNDAN BELIS ...




Dulu masa kecil kita sering mendengar kata-kata tersebut... bahkan sekarang pun masih sering terdengar untuk menyamakan orang yang kelakuan dan wajah tidak karuhan. Berdasarkan informasi dari beberapa orang yang saya ajak bicara, ternyata Tundan Belis adalah semacam ritual yang pernah hidup di masyarakat Gumelar sekitar tahun 60 an sampai awal 80 an.

Suasana Gumelar dulu adalah hampir sama dengan daerah indonesia pada umunya yaitu sarat dengan mistis dan perlambang. Tundan Belis adalah sebuah upacara adat bagi masyarakat untuk membuang sial . Bentuk ritualnya adalah semacam karnaval atau iring-iringan , biasanya di mulai dari desa Tlaga dan berakhir di Sungai Tajum Desa Gumelar. Peserta iring-iringan adalah masyarakat yang tanpa sadar ( kesurupan) mengikuti rombongan yang melewati daerahnya . Dengan pakaian seadanya peserta membawa peralatan dapur yang rusak ( kusan,cething dll) sambil berteriak-teriak sepanjang jalan.

Maksud dari tundan belis adalah membuang sial yang diperlambangkan dengan belis atau setan yang hidup di tengah-tengah masyarakat dan sial ( belis) tersebut di buang di aliran sungai Tajum. Harapanya adalah belis-belis yang menempel di masyarakat yang disimbolkan dengan peralatan dapur rusak akan hanyut bersama aliran sungai menuju Samudra Luas.


Nama dan istilah hantu / belis (iblis) di Gumelar :

Banas Pati : Adalah Hantu kuburan, digambarkan hantu ini adalah berupa tanah yang membuka dan menelan orang yang diinginkan.

Kemang-mang = Adalah hantu api, diceritakan ahtu ini berupa gumpalan api di langit yang akan mengejar orang yang dikehendakinya.

Ondar-andir = adalah hantu bambu, hantu ini di gambarkan tinggi seperi bambu

Bowong (kebo Wong) = Adalah hantu bertubuh manusia dan berkepala kerbau

(tuk)






0 Comments: